Microsoft telah mengumumkan penangguhan sementara bagi para pengembang yang menggunakan Visual Studio Code untuk terhubung ke server, serta cloud, container, dan perangkat lain yang berjalan di Ubuntu 18.04 LTS.
Sebagaimana kabar yang sudah bereda, Microsoft merilis pembaruan untuk VS Code yang mengubah persyaratan glibc-nya. Dan itu menghentikan dukungan untuk Ubuntu 18.04 LTS (yang menggunakan versi glibc yang lebih lama) dalam prosesnya.
Meskipun kedengarannya tidak berbahaya, langkah tersebut memiliki dampak yang sangat besar. Yang membuat ribuan pengembang yang menggunakan VS Code tidak dapat terhubung dengan perangkat yang menjalankan Ubuntu 18.04 LTS atau distro Linux lainnya yang menggunakan <glibc 2.27. Termasuk RHEL 7, CentOS 7, dan Amazon Linux 2.
“Kacau” adalah istilah yang digunakan oleh banyak orang yang terkena dampak
Kabar baiknya: Microsoft mengatakan bahwa mereka berencana untuk segera merilis pembaruan ‘pemulihan’ untuk VS Code.
Pembaruan itu akan memulihkan kemampuan pengembang untuk menggunakan alat pengembangan jarak jauh editor teks untuk terhubung ke/bekerja dengan mesin yang menjalankan Ubuntu 18.04 LTS dan OS Linux yang lebih tua lainnya.
Tapi hanya untuk 12 bulan ke depan:
Kami telah mendiskusikan hal ini lebih lanjut dalam tim VS Code dan kami telah memutuskan untuk mengizinkan VS Code untuk terhubung ke OS yang tidak didukung oleh VS Code (tidak ada dukungan untuk glibc >= 2.28) selama 12 bulan lagi.
Isidor Nikolic, Microsoft
Solusi dengan memperbarui sistem operasi Ubuntu atau Linux lainnya untuk tetap menjalankan Visual Studio Code
Microsoft mengatakan bahwa mereka berharap periode buffer selama 12 bulan akan memberikan para pengembang dan perusahaan ‘waktu’ untuk bermigrasi ke versi Linux yang lebih baru.
Bagi para pengembang individu, berita ini pasti akan terdengar baik. Tidak ada yang lebih buruk daripada sesuatu yang rusak tanpa peringatan, seperti yang terjadi pada pembaruan minggu lalu.
Mengenai masalah peringatan, pembaruan pemulihan untuk VS Code akan menampilkan peringatan kepada pengguna. Yaitu ketika mereka terhubung ke OS yang tidak lagi mendapat dukungan secara resmi oleh aplikasi untuk memberi tahu mereka tentang keseluruhan situasi.
Sebenarnya mudah untuk mengatakan “upgrade saja ke versi Ubuntu yang lebih baru”. Tapi, hal ini tidak praktis untuk, misalnya, mahasiswa atau peneliti yang terhubung ke infrastruktur yang tidak mereka kendalikan.
Hal yang sama berlaku untuk pengembang yang bekerja pada sebuah perusahaan yang perlu (atau ingin) menggunakan rilis yang lebih lama. (mungkin sampai dukungan yang lebih panjang yang telah mereka bayarkan kepada Canonical habis masa berlakunya).