Pada awal Juni, Samsung mengumumkan akan merilis laptop entry-level bernama Galaxy Book Go. Dan sekarang, laptop tersebut telah tersedia untuk dibeli di AS.
Samsung telah mempersenjatai Galaxy Book Go dengan prosesor Snapdragon 7c Gen 2 berbasis Arm dan menginstal Windows 10 Home sebagai sistem operasinya. Hanya ada satu konfigurasi spesifikasi untuk saat ini, termasuk RAM 4GB (LPDDR4X) dan penyimpanan 128GB (eUFS).
Layarnya adalah TFT Full HD 14 inci (1920 x 1080) yang dipadukan dengan bodi plastik, keyboard bergaya chiclet, dan trackpad kaca. Speaker stereo dengan Dolby Atmos dan kamera 720p juga hadir dalam berbagai fitur. Laptop itu sendiri memiliki ketebalan 14.9mm, dengan berat 1,38kg, dan hanya tersedia dalam varian perak.
Konektivitas tampaknya layak, terutama untuk titik harga ini. Anda memiliki jack headphone/mikrofon 3,5 mm, slot kartu microSD, slot nano-SIM, satu USB 2.0, dan dua port USB Type-C.
Ada juga dukungan untuk Wi-Fi 5 dan Bluetooth 5.0. Memperkuatnya adalah baterai 42,3Wh dan Pengisi Daya Cepat USB Type-C 25W. Samsung mengklaim perangkat ini dapat bertahan hingga 18 jam dengan muatan penuh, tetapi kita semua tahu bagaimana pernyataan ini berjalan.
Ekosistem Samsung
Raksasa teknologi Korea Selatan mengambil satu atau dua catatan dari pesaing baratnya dan telah meningkatkan integrasi perangkatnya di ekosistem Samsung.
Anda dapat menyinkronkan Galaxy Book Go dengan ponsel cerdas Anda untuk menjawab teks dan melakukan panggilan. Anda juga dapat memperluas layar ke seri Galaxy Tab S7 dan menghubungkan Galaxy Buds dengan mudah dengan fitur koneksi Easy Bluetooth.
Galaxy Book Go dibanderol dengan harga $349,99, yang sepertinya tidak terlalu lusuh untuk fitur yang ditawarkannya. Samsung juga harus segera merilis versi 5G dari laptop entry-level dengan Snapdragon 8cx Gen 2 yang lebih kuat.
Adakah kemungkinan Samsung Galaxy Book Go masuk Indonesia?
Sejauh ini kami masih belum mendengar apapun terkait apakah Samsung akan membawa perangkat ini ke Indonesia. Namun, jika rilis di Indonesia pun sepertinya akan sangat segmented.
Hal itu mengacu pada kenyataan bahwa pasar Indonesia lebih tertarik dengan perangkat yang memiliki nuansa gaming dan harga yang murah.