Reuters melaporkan bahwa Aplikasi video pendek TikTok akan melawan aturan. Dan juga memulai tantangan hukum terhadap kampanye Presiden Donald Trump untuk melarang aplikasi populer tersebut pada negara bagian.
TikTok memiliki lebih dari 100 juta pengguna wilayah AS. Dan telah memiliki lebih dari 2 miliar pengguna untuk seluruh dunia dari App Store dan juga Google Play Store.
Konten TikTok berdurasi 15 atau 60 detik dan mencakup sinkronisasi bibir anggota untuk lagu hit. Misalnya seperti menari, melakukan komedi, dan memprotes masalah Hot Buttons.
Perintah eksekutif pada 14 Agustus memerintahkan induk TikTok yang DanceByte, untuk menjual operasinya untuk wilayah AS dalam 90 hari.
Dalam perintahnya, Trump mengatakan bahwa ada “bukti kredibel yang membuat saya percaya bahwa ByteDance… mungkin mengambil tindakan yang mengancam untuk merusak keamanan nasional Amerika Serikat.”
Beberapa perusahaan A.S. yang telah mengumumkan minat untuk membeli operasi aplikasi A.S. termasuk Microsoft, Oracle, dan Twitter. Apple pun sepertinya tertarik pada TikTok tetapi kemudian membantahnya.
Trump telah mengisyaratkan bahwa setiap pembelian TikTok oleh perusahaan AS mungkin perlu menyertakan pembayaran kepada pemerintah AS.
Mempertimbangkan bahwa nilai TikTok mungkin sudah mencapai $ 150 miliar. Porsi bisnis A.S. saja mungkin juga menghasilkan jumlah yang besar bagi pemerintah A.S.
TikTok akan Melawan Perintah Trump Terkait Aturan Transaksi
TikTok juga berencana untuk menantang perintah eksekutif presiden AS pada 6 Agustus. Yang mewajibkan Menteri Perdagangan Wilbur Ross untuk menyusun daftar transaksi yang melibatkan ByteDance yang harus banned setelah 45 hari.
Ada sumber yang mengatakan mengatakan bahwa perintah tersebut juga bergantung pada Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional. TikTok pun akan menantang Gedung Putih yang menetapkan TikTok sebagai ancaman keamanan nasional.
Strategi Perlawanan
A.S. dapat memaksa TikTok untuk mendapat perlindungan pengacara luar negeri. Awal bulan ini, TikTok mengatakan bahwa mereka mungkin akan melawan pemerintahan Trump.
Perusahaan yang menjadi target FBI menerima panggilan pengadilan dan melakukan pertemuan rahasia dengan DOJ. TikTok juga berencana mengajukan gugatannya secepat hari Senin.
Aplikasi lain sudah mulai menampilkan fitur yang mirip dengan TikTok. Seperti, Instagram telah meluncurkan Reels. Dan aplikasi baru yang mirip dengan TikTok bernama Clash sudah rilis beberapa bulan lebih cepat.
Bagi mereka yang bertanya-tanya apakah presiden memiliki kewenangan untuk mengeluarkan perintah eksekutif. Sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan bahwa undang-undang tahun 1977 juga memungkinkan presiden untuk mengatur perdagangan antar negara bagian. Tujuannya untuk melindungi negara dari kejadian yang tidak biasa.
McEnany berkata, “Pemerintah berkomitmen untuk melindungi rakyat Amerika dari semua ancaman dunia maya”. Menurutnya aplikasi seperti TikTok juga “mengumpulkan sejumlah besar data pribadi pengguna.”