Twitter hari Selasa mengumumkan bahwa banyak akun yang menyebarkan teori konspirasi sayap kanan luas. Yang dikenal sebagai QAnon tidak akan lagi diterima di platformnya.
Mengutip kekhawatiran tentang “gangguan offline,” perusahaan menjelaskan bahwa mereka akan mulai memperlakukan konten QAnon di platform secara berbeda. Menghapus topik terkait dari halaman tren dan rekomendasi algoritmik dan memblokir semua URL terkait.
Twitter juga mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan secara permanen setiap akun yang tweet tentang QAnon yang sebelumnya telah ditangguhkan. Mengoordinasikan pelecehan terhadap individu atau memperkuat konten yang identik di beberapa akun.
Twitter mengatakan penegakan akan mulai berlaku minggu ini dan bahwa perusahaan akan terus memberikan transparansi. Dan konteks tambahan karena membuat pilihan kebijakan platform terkait ke depan.
Menurut juru bicara Twitter, perusahaan yakin tindakannya akan memengaruhi 150.000 akun dan lebih dari 7.000 akun terkait QAnon telah dihapus. Karena melanggar aturan seputar manipulasi platform, menghindari larangan dan spam.
Twitter Melarang Ribuan Akun QAnon
Konspirasi ini muncul di era Trump dan penganut konspirasi umumnya sangat mendukung presiden. Sering muncul di rapat umum dan acara pro-Trump lainnya. Pendukung QAnon percaya bahwa Presiden Trump melakukan pertempuran tersembunyi melawan elit rahasia yang dikenal sebagai Deep State.
Di mata mereka, pertempuran rahasia itu menghasilkan banyak sekali petunjuk. Yang mereka klaim disandikan dalam pesan-pesan yang disebarkan di akun-akun online anonim dan diisyaratkan oleh presiden sendiri.
QAnon terkenal karena hubungannya dengan Pizzagate. Yaitu konspirasi tak berdasar yang menuduh Hillary Clinton menjalankan cincin perdagangan seks keluar dari tempat pizza Washington D.C. Konspirasi ini menginspirasi seorang penganut bersenjata untuk datang ke toko pizza. Dimana ia menembakkan senapan ke dalam restoran, meskipun tidak ada yang terluka.
Walaupun teori konspirasi rumit, ganjil, dan sebagian besar tidak jelas, teori ini bermunculan di tempat-tempat umum lainnya. Pekan lalu, Ed Mullins, kepala salah satu serikat polisi paling terkenal di Kota New York, berbicara langsung di Fox News dengan sebuah mug yang menampilkan logo QAnon yang terlihat jelas dari kamera.
Di Oregon, seorang pendukung QAnon memenangkan pemilihan utamanya untuk menjadi calon Republik dari Senat.